Filsafat Ilmu
Tugas Resume Perkuliahan Kelimabelas
Sabtu tanggal 18 Desember 2021
Dosen :
Ibu Dr. Fatrawati Kumari, M.Hum.
Nama : Marzuki Na’ma
NIM : 210211050114
Integrasi
(Interkoneksi)
IlmuAmin
Abdullah
Dikotomi:
· Ilmu agama (truth claim) - ilmu umum;
· Syari’ah – ghairu syari’ah;
· Normatif – historis;
· Doktrinal teologis - sosiologis, antropologis, dll;
· Paradigma deduktif/ tunggal/ baku-paradigma keilmuan integrative interkonektif;
· Eksklusif – inklusif
Problem Ilmu Klasik
1.
Ilmu tafsir terlalu tekstual, corpus
tertutup, ahistoris. (ulumul
qur’an yang
mengkaji
keterkaitan pesan di dalam teks dg asbanun nuzul tidak
digunakan).
2.
Hadis menjadi tradisi tertulis beku - baku.
Hadis menyangkut persoalan
politik,
sosial, ekonomi dan budaya
yg dinamis
perlu pembaharuan
pemaknaan & pemahaman.
3. Pemahaman pd al-Qur’an & Hadis menghasilkan 4 ilmu:
· Kalam menekankan aspek pembelaan dan pembenaran aqidah yang sepihak, sehingga coraknya lebih bersifat tegas, keras, agresif, defensif, dan apologis.
· Fiqh mengatur sistem peribadatan kepada Allah seperti salat, zakat, puasa, haji yang terpaku pada hal mu‘âmalah seperti, wakaf, jual beli (ekonomi), dan peradilan atau tata negara.
·
Filsafat
menekankan aspek logika dalam pemikiran keislaman, berangkat dari premis- premis
logis yang ada dibalik teks, mencari makna,
subtansi dari pesan pesan dalam teks.
· Tasawuf menekankan aspek esoterik.
Keempat kelompok keilmuan tersebut di atas mengalami ketegangan & gesekan antara yang satu dengan lainnya.
Oleh karena itu perlu:
- Mengupayakan hubungan yang saling melengkapi/saling memerlukan.
- Mengarahkan perkembangan ilmu dari normative ke historis, kemudian ke interkonektif.
- Perlu pendekatan agama wajah ganda (double face) dalam studi agama di Indonesia, yakni pendekatan teologis-normatif dan sekaligus pendekatan historis-kritis.
-
Mendialogkan
3 epistemologi: bayani, epistemologi burhani, dan epistemologi
‘irfani.
-
Epistemologi
bayani (berpusat pada teks) mendominasi & hegemonik sulit berdialog dengan
epistemologi ‘irfani dan burhani (nalar/ akal) perlu dialog
untuk memahami dan mengambil manfaat dari irfani dan burhani.
-
Diperlukan
Islamic Studies integrasi-interkoneksi: objek bahasan & orientasi
metodologi memanfaatkan bidang keilmuan lain & melihat kesalingterkaitan antar-disiplin
ilmu.
Mempertemukan 3 ilmu/ tradisi/ budaya:
- Budaya teks/ al-hadharah al-nash/ qauliyah
- Budaya ilmu/ al-hadharah al-ilmu/empiris/qauniyah
- Budaya filsafat/ al-hadharah al-falsafah
Merumuskan dialektika:
- Hadarah al-nash, (kajian kandungan isi teks sebagai wujud komitmen keagamaan/keislaman jaminan identitas keislaman),
- Hadârah al-‘ilm (profesional, objektif, inovatif dalam bidang keilmuan - jaminan profesional)
- Hadârah al-falsafah (mengkaitkan muatan keilmuan dengan tanggung jawab moral etik dalam kehidupan masyarakat – jaminan kontribusi positif-emansipatif alam kehidupan masyarakat)
0 comments:
Posting Komentar