Jumat, 05 November 2021

Filsafat Ilmu (Pertemuan Ketujuh)

 

Filsafat Ilmu

Tugas Resume Perkuliahan Ketujuh

Sabtu tanggal 23 Oktober 2021

 

Dosen :

Ibu Dr. Fatrawati Kumari, M.Hum.

 

Nama              : Marzuki Na’ma

NIM                : 210211050114

 

 

 

HUBUNGAN ILMU DAN FILSAFAT HERMENEUTIKA

 

-           Hermeneuein (Yunani) : menafsirkan (tugas Hermes meneriemahkan/ menafsirkan kata-kata dewa Jupiter ke dalam Bahasa manusia); proses mengubah suatu pesan dari ketidaktahuan menjadi tahu (Palmer;1969,3).

-           Menafsirkan teks": benda, kata-kata lisan (simbol pengalaman mental manusia) dan kata-kata tulis (simbol kata-kata lisan).

-           Dari kata hermeneuin: menafsirkan/seni memberikan makna (the art of interpretation).

-           Metode yg digunakan menafsirkan makna :

1. Teks kitab suci (pada masa klasik)

2. llmu, karya seni, sejarah, psikologi, dll (pada masa modern) sebagai       paradigma baru x paradigma lama/ positivis).

-     Jenis-jenis Hermeneutika:

1. Teoritis (pemahaman sesual penulis/obiek)

2. Filosofis (pernahaman baru pembaca/subjek x teoritis)

3. Kritis (kepentingan)

4. Radikal(membongkar).

 

Tokoh2 Hermeneutika:

1. Friedrich Scleiermacher (Polandia 1768-1834): meragukan otentisitas teks agamanya (kreatifitas penulis          perlu dicek penulisnya).

2.  Wilhelm Dilthey: menolak prinsip apriori dengan strukturnya & diri yg trensenden (transendental self) karena berkaitan dengan dasein dan weltanschauung/world-views, Iingkaran hermeneutika (penulis, penafsir; teks, dll.) yang membentuj jaringan (kata/ Bahasa/makna).

3.  Mertin Heidegger (1889-1976).

4.  Paul Ricour

5.  Hans-Georg Gadamer (11 Februari 1990)

 

Wilhelm Dilthey (1833-1911)

.-   Lahir di Biebrich, Jerman 19 November 1833, meninggal dunia di Seis am Sclern, Austria-Hongaria, 1 Oktober 1911 (umur 77 tahun).

-     Seorang filosuf, psikolog & sosiolog.

-     Pemikiran Dilthey diilhami sebagian oleh karya-karya Friedrich Scleiermacher, Heidegger dan Gadamer.

-     Memformulasikan konsep Geisteswissenchaften (human science) sebagai X Notururissenscaften (nature science) yang tidak tepat bagi human science.

-     Verstehen (understanding) adalah metode bagi human science, sedangkan eklaren (explanation) merupakan metode untuk nature science.

-     Menolak prinsip apriori dg strukturnya dan transendensi (transendentaI self) karena berkaitan dengan dasein & weltanschaung/world-views.

-     Lingkaran hermeneutika (penulis, penafsir; teks, dll) yg membentuk jaringan (kata/ bahasa/ makna).

-     Verstehen : wadah bagi seluruh kemampuan mind untuk mengerti; memahami manusia yang memiliki inner mental (bersifat mental) *> memahami monifestation of life seseorang melalui bahasa, sebagai model ekspresi linguistik atas proses utarna memahami human science.

-     llmu / seni menginterpretasi karya tulis mengenai eksistensi manusia, dimana mind dan spirit bekerja.

-     Menjustifikasi validitas universal dari interpretasi historis suatu teks.


 

Pemikirannya ;

-      Pendekatan hermeneutik dapat memahami teks dalam berbagai aspek (keseluruhan).

-      Hermeneutikjuga dapat mendekati teks tanpa interpretasi tertentu sebelumnya (pra anggapan).

-      Hermeneutik / semiotik digunakan (secara terbatas) dengan:

1)    Memperhatikan teks

2)    Memperhatikan keterkaitan antar teks/wacana.

3)    Memperhatikan keterkaitan antara kenyataan & persepsi (wacana & kenyataan).

4)     Memperhatikan hubungan antara: teks, penutur teks, & pembaca teks.

 

Al-Qur'an

1. Korpus tertutup/ terbatas : selesai dari segi bentuk ungkapan & isi (korpus teks suci yang resmi & tertutup)

2. Korpus terbuka: dapat difahami sesuai konteks yang bermacam-macam/terbuka pada berbagai konteks (korpus yang ditafsirkan).

.-    Al-Qur’an mengalami peralihan dari bentuk lisan kepada bentuk tertulis sebagaimana manusia (bahasa lisan sebagai bentuk awal).

-        Pandangan Al-Qur'an mengandung:

makna & sejarah.

-     Terdapat 2 pemaknaan dalam Al Qur'an:

1) Pemaknaan potensial yang mengacu pada agama trans sejarah.

2) Pemaknaan aktual berbentuk doktrin teologis, yuridis, filsafat, politis, etis, dll -  menjadi mitos & ideologi transcendental sehingga perlu "keterbukaan" agar tidak beku & tertutup.

-     Perlu keterbukaan, termasuk terhadap dunia ilmiah Barat dengan menyikapi secara rasional & kritis.

 

Terima kasih.

0 comments:

Posting Komentar

 

Wikipedia

Hasil penelusuran

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.