Filsafat Ilmu
Tugas Resume Perkuliahan Keempat
Sabtu tanggal 02 Oktober 2021
Dosen :
Ibu Dr. Fatrawati Kumari, M.Hum.
Nama : Marzuki Na’ma
NIM : 210211050114
SEJARAH ILMU PENGETAHUAN DI BARAT DAN ISLAM
Sejarah Kelahiran dan perkembangan Ilmu di Barat
· Filsafat Barat berawal di Yunani (sekitar abad 6 SM) : Filsafat menyatu dengan ilmu periode awal : kosmosentris dan periode kedua : antroposentris
· Terjadi perubahan pada abad pertengahan Kristen (abad 6-16 M) : filsafat identik dengan dogma agama (gereja) antroposentris menjadi teosentris
· Masa renaissance (15 M) & aufklarung (18 M) : filsafat dan ilmu pengetahuan memisahkan diri dari agama : teosentris menjadi antroposentris (rasionalisme, emprisisme, kritisisme, idealisme, positivisme, Marxisme, strukturalisme, postmodernisme, dll)
Sejarah Ilmu dalam Peradaban Islam
Islam mengenal ilmu melalui penaklukan wilayah sekitar abad 7-10 M : Persia sampai Spanyol.
1. Dinasti Bani Umayyah (7-8 M) sejak Khalid binYazid bin Muawiyah menterjemahkan buku-buku kedoteran, kimia, astronomi, dll, dari Barat.
2. Dinasti Bani Abbasiyah (8-12), Baghdad sebagai ibukota, Abu Ja’far al Manshur memprakarsai penerjemahan manuskrip-manuskrip kuno filsafat, mendirikan pusat ilmu pengetahuan, perpustakaan (Cordova sekitar 500.000 buku), dll, kemudian dilanjutkan Harun Al Rasyid, Al Makmun dan Al Mutawakkil. – mencapai kemajuan dalam : filsafat, astronomi, kedokteran, dll.
Ilmuan/filsuf Islam
· Ibnu Sina : mengarang kitab ensiklopedi filsafat Islam “Assyifa” yang berisi pembahasan tentang : logika, fisika (ilmu psikologi, zoologi, geologi & botani), matematika (geometri, ilmu hitung, astronomi & musik) dan metafisika.
· Al Kindi (ahli matematika, fisika dan & filsuf)
· Al Farabi (ahli geometri, mekanika dan filsuf)
· Di Andalusia : Ibnu Bajah, Ibnu Tufail& Ibmnu Rusyd yang mendalami ilmu kedokteran selain sebagai filsuf.
· Ibnu Zakaria Al-Razi (ilmu kedokteran & filsuf)
· Ilmu-ilmu lain : tafsir, fiqih, ushul fiqih, dll.
Keruntuhan Tradisi Keilmuan Islam
Peradaban Islam mengalami keruntuhan pada abad ke 18, karena :
a. Tidak mampu mempertahankan kedaulatan Islam (Timur Tengah sampai Spanyol) yang berpengaruh pada semangat intelektual.
b. Masyarakat Islam keliru dalam memahami pemikiran Al- Ghazali (Tahafut Al-Falasifah).
c. Berkembang mistisisme dan kesulitan mengembangkan ijtihad.
Terima kasih.
0 comments:
Posting Komentar