Jumat, 19 November 2021

Filsafat Ilmu (Pertemuan Sebelas)

 

Filsafat Ilmu

Tugas Resume Perkuliahan Kesebelas

Sabtu tanggal 20 November 2021

 

Dosen :

Ibu Dr. Fatrawati Kumari, M.Hum.

 

Nama               : Marzuki Na’ma

NIM                  : 210211050114

 

 

 

HUBUNGAN ILMU DAN FILSAFAT IBNU KHALDUN

 

A.     biografi Ibnu Khaldun

Abd al-Rahman bin Muhammad bin Muhammad bin al-Hasan bin Muhammad bin Jabir bin Muhammad bin Ibrahim bin ‘Abd al-Rahman al-Khaldun yang masyhur disebut Ibnu Khaldun lahir di Tunis pada 1332 M. dan wafat di Kairo pada 1406 M. Bani Khaldun dikatakan berasal usul dari suku Arab Hadramaut, Yaman.

Karya Ibnu Khaldun

-        Al-lbar wa Diwanul Mubtada' wal Khabar dan Al-Muqaddimah

Pemikiran Ibnu Khaldun

Menurut Toto Suharto, pemikiran filsafat Ibnu Khaldun bisa dikatakan sebagai corak pemikiran filsafat yang baru, berbeda dengan para filsuf yang terdahulu. Sedangkan sebagai seorang ilmuan, Ibnu Khaldun memiliki pemikiran yang sangat modern pada masanya, dan sangatlah religious dalam bidang keagamaan.

1.     Filsafat Sejarah

Sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah rekaman atau catatan tentang peradaban sosial manusia dan dunia, perubahan karakter sosial masyarakat (kekejamannya, hubungan sosialnya, solidaritas kelompoknya), revolusi-revolusi dan lahirnya sekelompok masyarakat menentang kelompok lainnya yang melahirkan kerajaan atau negara dalam beragam tingkatnya, beragam aktivitas dan pekerjaan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya atau aktifitas keilmuan dan ketrampilan serta perubahan-perubahan masyarakat yang disebabkan oleh karakter dasarnya.

2.     Al-'Umran

Dalam kitab Muqaddimah, Ibn Khaldun memandang manusia sebagai makhluk yang pada dasarnya diciptakan sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan orang lain dalam mempertahankan kehidupannya, baik dalam hal memperoleh makanan, pekerjaan, sampai dengan kebutuhan untuk melindungi dirinya dari bahaya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan.

3.     Konsep Ashabiyah

Secara etimologis ashabiyah berasal dari kata ashaba yang berarti mengikat. Secara fungsional ashabiyah menunjuk pada ikatan sosial budaya yang dapat digunakan untuk mengukur kekuatan kelompok sosial. Selain itu, ashabiyah juga dapat dipahami sebagai solidaritas sosial dengan menekankan pada kesadaran, kepaduan dan persatuan kelompok. Dapat dikatakan bahwa ashabiyah sangat menentukan kemenangan dan keberlangsungan hidup suatu negara, dinasti, ataupun kerajaan. Tanpa dibarengi ashabiyah, maka keberlangsungan dan eksistensi suatu negara tersebut akan sulit terwujud, serta sebaliknya, negara tersebut berada dalam ancaman disintegrasi dan menuju pada kehancuran.

4.     Konsep Pendidikan

Menurut Ibnu Khaldun dalam Kitab Muqaddimah, Barangsiapa tidak terdidik oleh orang tuanya, maka akan terdidik oleh zaman maksudnya barangsiapa tidak memperoleh tata krama yang dibutuhkan sehubungan pergaulan bersama melalui orang tua mereka yang mencakup guru-guru dan para sesepuh, dan tidak mempelajari hal itu dari mereka, maka ia akan mempelajarinya dengan bantuan alam, dari peristiwa-peristiwa yang terjadi sepanjang zaman, zaman akan mengajarkannya”.

Metafisika

-         Umum

Ada, Tuhan, jiwa dll

-         Khusus

Kosmologi, teologi metafisik, filsafat antropologi – empiris – tugas filsafat (Alam) tercipta melalui evolusi

Sumber Pengetahuan

-         Indra/Idrak

-         Akal

-         Hati/Fuad

Jiwa

-         Material

-         Spriritual – Wali-wali :mu’jizat/karamah dll – alam malaikat.

0 comments:

Posting Komentar

 

Wikipedia

Hasil penelusuran

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.